Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan ambisinya untuk menjadikan Indonesia mandiri dalam sektor pangan dan bebas dari impor bahan makanan. Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo pada sebuah acara di Jawa Tengah pada awal Desember 2024.
Prabowo menekankan bahwa ketergantungan pada impor pangan telah menjadi tantangan besar bagi Indonesia, terutama ketika krisis global memengaruhi stabilitas harga dan pasokan bahan pokok. Ia berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan dalam negeri melalui peningkatan produksi pertanian, peternakan, dan perikanan.
“Kita memiliki tanah yang subur, air yang melimpah, dan tenaga kerja yang kuat. Indonesia tidak boleh lagi tergantung pada impor,” ujar Prabowo
Fokus pada Kemandirian Pangan
Prabowo menjelaskan, langkah menuju kemandirian pangan membutuhkan perencanaan strategis, termasuk modernisasi teknologi pertanian dan investasi besar-besaran dalam infrastruktur pedesaan. Ia juga menyoroti pentingnya dukungan bagi petani lokal melalui akses ke kredit murah, pelatihan, dan perlindungan harga komoditas.
Selain itu, Prabowo berencana memperkuat sektor logistik untuk memastikan distribusi hasil pertanian yang lebih efisien, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada bahan pangan impor.
Tantangan yang Dihadapi
Namun, banyak pihak mempertanyakan bagaimana ambisi ini akan diwujudkan, mengingat Indonesia selama ini mengimpor berbagai komoditas seperti gandum, daging sapi, gula, dan kedelai. Perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan rendahnya produktivitas pertanian menjadi tantangan besar yang harus diatasi.
Prabowo meyakinkan bahwa dengan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, visi ini dapat tercapai. Ia juga menekankan bahwa kemandirian pangan adalah kunci untuk melindungi kedaulatan bangsa di tengah ketidakpastian global.
Langkah ini menjadi salah satu isu utama dalam kampanye Pilpres 2024 lalu, yang memperlihatkan fokus Prabowo pada pembangunan ekonomi berbasis lokal dan ketahanan nasional. Ini akan menjadi tantangan besar yang akan dinantikan realisasinya oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Editor: Gilang / Tanah Bumbu Info