Kekejian Pasutri di Bekasi Terungkap: Balita Dibunuh Lalu Ditinggalkan

tanahbumbuinfo

Bekasi – Kasus memilukan datang dari Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, di mana pasangan suami istri (pasutri) yang sehari-hari hidup di jalanan tega menghabisi nyawa anak kandung mereka yang masih balita. Peristiwa ini terungkap setelah jasad anak tersebut ditemukan di sekitar minimarket tempat keluarga itu sering mengemis.

Korban, berinisial RMR (3 tahun 9 bulan), mengalami nasib tragis di tangan kedua orang tuanya, Aidil Zacky Rahman alias Zack (19) dan Sinta Dewi (22). Zack dikenal sebagai pecandu lem aibon, sementara Sinta tidak menunjukkan upaya melindungi anaknya dari perlakuan kasar sang suami.

Eksploitasi Balita untuk Mengemis

Menurut Kombes Wira Satrya Triputra, Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, pasangan ini menggunakan RMR untuk menarik simpati saat mengemis di jalanan. Namun, eksploitasi ini berujung tragis ketika Zack tak mampu menahan amarahnya terhadap sang anak.

“Ketika ditegur oleh pegawai minimarket karena korban muntah di teras, tersangka Zack meluapkan kekesalannya kepada anaknya. Emosi tersebut berujung pada tindakan kekerasan yang menghilangkan nyawa korban,” ungkap Kombes Wira pada Senin (13/1/2025).

Kronologi Kejadian

Insiden tragis ini bermula saat RMR muntah di depan sebuah minimarket di Kampung Jatibaru, Kelurahan Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Zack, yang merasa dipermalukan oleh teguran pegawai minimarket, melampiaskan amarah kepada balita malang itu. Setelah melakukan kekerasan yang fatal, pasangan ini kabur meninggalkan RMR dalam kondisi tak bernyawa.

“Balita tersebut tidak pernah meminta dilahirkan ke dunia, namun justru menjadi korban penganiayaan oleh orang yang seharusnya memberikan perlindungan dan kasih sayang,” ujar Kombes Wira.

Penyelidikan dan Penangkapan

Polisi berhasil mengamankan Zack dan Sinta setelah melacak keberadaan mereka. Kedua tersangka kini menghadapi proses hukum atas tindakan keji tersebut. Polisi juga mendalami unsur eksploitasi anak yang dilakukan oleh pasangan ini selama mereka mengemis di jalanan.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya peran masyarakat dan negara dalam melindungi anak-anak yang berada dalam kondisi rentan, terutama mereka yang hidup di jalanan. Ketua lembaga perlindungan anak meminta agar kejadian serupa tidak terulang dengan meningkatkan pengawasan dan dukungan terhadap keluarga marginal.

editor : bahrul

Share This Article
Leave a Comment