Pembentukan Timnas Indonesia U-22 oleh Shin Tae-yong (STY) menjelang Piala AFF 2024 mendapatkan apresiasi dari pengamat sepak bola Indonesia, Gusnul Yakin.
Ia menilai keputusan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat fondasi Timnas, terutama dengan fokus utama pada pemain-pemain muda yang memenuhi regulasi usia U-22.
Gusnul Yakin menjelaskan bahwa keputusan Shin Tae-yong untuk memprioritaskan pemain muda di tim U-22 adalah langkah cerdas.
Hal ini memungkinkan skuad senior, yang saat ini tengah mempersiapkan diri menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026, untuk tetap fokus pada target yang lebih besar.
Meskipun begitu, Shin Tae-yong tetap membawa beberapa pemain senior seperti Marselino Ferdinan dan Asnawi Mangkualam untuk memberikan pengalaman dan stabilitas di tim muda.
“Program memakai pemain U-22 sangat bagus. Juara Piala AFF 2024 tetap penting, tapi menjaga level Timnas Indonesia di Asia lebih penting lagi,” ujar Gusnul Yakin.
Selanjutnya Gusnul mengatakan bahwa saat ini Indonesia harus memusatkan perhatian pada kompetisi tingkat Asia dan dunia, mengingat level ASEAN sudah seharusnya bukan menjadi tujuan utama.
Ia juga menyebutkan bahwa meski keputusan ini mengundang pro dan kontra, Shin Tae-yong dan PSSI tidak perlu terlalu memusingkan polemik tersebut, karena langkah ini diyakini untuk kepentingan jangka panjang Timnas Indonesia.
“Keputusan PSSI dan Shin Tae-yong ini pasti memunculkan pro dan kontra. Mereka tak perlu menanggapi polemik itu,” tambahnya.
Sementara itu, Sumardji, Manajer Timnas Indonesia, mengungkapkan bahwa PSSI tidak memberikan target spesifik untuk Piala AFF 2024.
Fokus utama PSSI tetap pada keberhasilan Timnas senior untuk lolos ke Piala Dunia mendatang.
“Target spesifik dari Ketua Umum PSSI (Erick Thohir), tidak ada,” ujar Sumardji yang dilansir dari Bola.net.
Sumardji juga mengimbau masyarakat untuk menerima hasil apapun yang diraih oleh Timnas U-22 di Piala AFF nanti dengan bijaksana.
Ia menekankan bahwa pencapaian seperti mencapai semifinal atau final sudah merupakan prestasi besar.
“Kita harus benar-benar bisa realistis dalam memberi target. Kalau juara itu luar biasa, tapi jika sampai ke final saja, itu sudah baik sekali,” jelasnya.
Bagaimana? Apakah keputusan strategis Shin Tae-yong untuk memanfaatkan turnamen ini sebagai ajang pengembangan pemain muda diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi masa depan sepak bola Indonesia?